Bayi Anda pada usia kehamilan 37 minggu
Ukuran. Mungkin panjang bayi Anda lebih dari 48,3 cm dan beratnya antara 2,7 sampai 2,95 kg, mendekati berat ketika ia lahir kelak. Bayi masih akan terus menambah sepuluh gram lemak per hari untuk membantunya mengatur suhu tubuh dan mempertahankan keseimbangan level gula darah. Otak dan tengkorak juga terus berkembang.
Tenanglah. Apakah bayi Anda duduk lebih rendah dalam beberapa hari ini? Penurunan ini – yang disebut juga keringanan atau keterikatan – dapat terjadi beberapa minggu sebelum bayi Anda lahir. Posisi barunya di bawah dapat mengurangi tekanan pada paru-paru dan diafragma sehingga membuat Anda lebih mudah bernapas.
Kehamilan pada usia 37 minggu
Pertukaran. Kabar baik tentang penurunan posisi bayi adalah bahwa Anda bisa bernapas dengan mudah. Di sisi lain, Anda mungkin akan mendapat tekanan ekstra di bagian bawah perut dan pinggul. Selain itu, pusat gravitasi Anda juga berubah— lagi— ketika bayi turun ke bawah sehingga Anda agak sedikit canggung bergerak dibandingkan sebelumnya.
Bersiap-siaplah! Hanya sekitar lima persen bayi lahir sesuai waktu yang ditentukan dokter, jadi siapkan tas di dekat pintu kalau kalau sang bayi datang sebelum waktu yang ditentukan. Bawa yang penting-penting saja: baju yang enak dan nyaman dikenakan, gaun yang nyaman, bra yang cocok, alat mandi dan sikat gigi serta pakaian untuk pulang ke rumah bagi si ibu dan bagi bayi.
Sangat Mencermati. Dokter atau ahli kesehatan mungkin akan memulai pemeriksaan cermat atas pelvic si ibu pada kunjungan mingguannya. Ia akan memeriksa untuk mengetahui apakah serviks melebar (terbuka) atau apakah menghilang (menipis) dan akan memeriksa apakah ada tanda-tanda kelahiran. Beberapa perempuan mengalami minggu pembukaan sebelum melahirkan, sementara yang lain tidak menunjukkan gejala akan melahirkan sampai saatnya harus ke rumah sakit untuk persalinan.
Ibu pasti sudah tidak sabar lagi menantikan Si Kecil lahir ke dunia. Memasuki usia kehamilan 37 minggu ini, bayi memang sudah siap dilahirkan karena perkembangan tubuhnya sudah hampir sempurna. Tapi, hanya sekitar 5 persen bayi yang lahir tepat pada tanggal yang diperkirakan. Jadi, jangan khawatir bila bayi tidak kunjung lahir.
Lebih baik ibu tetap fokus pada perkembangan sang buah hati. Yuk, simak perkembangan janin di usia 37 minggu di sini.
Lanjut ke Perkembangan Janin Usia 38 Minggu
Di minggu ke-37 kehamilan, ukuran janin ibu kira-kira sudah sebesar seikat sawi hijau dengan panjang badan dari kepala sampai kaki sekitar 48 sentimeter, dan berat badan sekitar 2,85 kilogram. Ada banyak perkembangan yang terjadi pada sang buah hati tercinta dalam minggu ini. Bisa dikatakan perkembangan yang terjadi pada tahap ini adalah masa penyelesaian.
Sebab, sebenarnya bagian-bagian tubuh bayi beserta organ-organ internalnya sudah terbentuk terlebih dahulu pada usia kehamilan minggu-minggu sebelumnya. Jadi, pada minggu ini, perkembangan yang terjadi hanya untuk menyempurnakannya saja, sehingga Si Kecil siap untuk dilahirkan ke dunia.
Pada perkembangan janin 37 minggu, kepala bayi dikelilingi dan dilindungi oleh tulang panggul ibu dengan posisi bersandar pada rongga panggul. Kebanyakan bayi juga sudah ditumbuhi dengan rambut sepanjang lebih dari 3,5 sentimeter. Tapi, ada juga beberapa bayi yang masih belum memiliki rambut sama sekali alias botak.
Ini biasanya tergantung oleh hormon ibu hamil. Selain itu, bulu-bulu halus yang tumbuh di sekujur tubuh bayi yang disebut juga lanugo, sudah menghilang ditelan oleh bayi. Nantinya, bayi akan mengeluarkan bahan tersebut melalui kotoran pertamanya pada saat ia lahir ke dunia yang disebut dengan mekonium.
Pada minggu ke-37 ini juga, Si Kecil sudah menstimulasi keterampilan terpenting yang sangat dibutuhkannya setelah ia dilahirkan nanti, yaitu bernapas. Ia bernapas melalui hisapan dan hembusan air ketuban. Selain itu, pergerakannya pun semakin aktif.
Si Kecil kerap berguling, meregangkan tubuh, bergoyang, serta semakin suka mengisap jempolnya. Ia juga menikmati berguling dari satu sisi ke sisi lainnya dan mengedip. Perkembangan koordinasi bayi juga semakin baik, sehingga ia mampu menggenggam jari jemarinya.
Baca juga: Ini Pergerakan Bayi di Dalam Kandungan
Panca indra Si Kecil juga mengalami banyak perkembangan dan ia mulai mengenali suara ibunya. Bila cahaya senter diarahkan ke perut ibu, bayi juga mungkin akan berputar menghadap ke arah cahaya tersebut di dalam rahim ibu.
Lanjut ke Perkembangan Janin Usia 38 Minggu
Perubahan dalam Tubuh Ibu pada Usia 37 Minggu Kehamilan
Pada perkembangan janin 37 minggu, ibu mungkin akan kehilangan sumbat mukus yang menutup rahim ibu agar terlindungi dari infeksi. Sumbat lendir ini bisa menghilang dalam beberapa minggu, beberapa hari, atau beberapa jam sebelum persalinan.
Sumbat mukus akan berubah warna menjadi transparan, merah muda, kekuningan, atau bernoda darah. Ketika leher rahim melebar untuk memberi jalan bagi kelahiran bayi, sumbatnya akan terlepas keluar dari tubuh.
Gejala Kehamilan di Usia 37 Minggu
Di samping ibu akan merasa tidak nyaman akibat perut yang membesar, ibu mungkin juga akan mengalami kesulitan tidur di malam hari. Ini disebabkan oleh perasaan khawatir akan persalinan dan tanggung jawab menjadi orangtua.
Baca juga: 6 Tips Atasi Susah Tidur saat Hamil
Sekalipun keluarnya cairan dari Miss V adalah hal yang normal, namun waspadalah bila ibu menemukan gumpalan mukus dengan bercak darah. Karena hal tersebut adalah pertanda dari dimulainya proses persalinan ibu. Bila cairan yang keluar semakin banyak, sebaiknya segera hubungi dokter.
Lanjut ke Perkembangan Janin Usia 38 Minggu
Perawatan Kehamilan di Usia 37 Minggu
Agar ibu bisa menjalani persalinan dengan lancar nantinya, berikut perawatan kehamilan yang bisa ibu lakukan di usia 37 minggu ini:
- Jaga tubuh agar tetap terhidrasi dengan baik. Tidak peduli seberapa kembung rasanya, penting bagi ibu untuk minum delapan gelas air putih setiap hari agar ibu mendapatkan cairan yang cukup untuk kebutuhan tubuh ibu dan bayi.
Baca juga: Ini Dampaknya Bila Ibu Hamil Tidak Minum Cukup Air Putih
- Ibu juga bisa coba melakukan pijatan perineal sebagai persiapan menjelang hari H. Cara ini bisa membantu melenturkan perineum ibu, yaitu area kulit di antara Miss V dan rektum, agar terhindar dari episiotomi dan robekan. Cara melakukan pijatan perineum ini adalah letakkan jempol ibu yang sudah bersih dengan kuku yang sudah dipotong pendek di dalam Miss V. Tekan ke bawah arah rektum lalu sisipkan jempol ibu ke arah bawah dan samping perineum, lalu tekan dengan lembut ke arah luar dan depan pada bagian bawah Miss V dengan jempol tetap di dalam. Gerakan ini membantu melenturkan kulit searah dengan pergerakan keluar bayi pada saat persalinan nanti.